Senin, 03 Desember 2012
Perpecahan yang menyebabkan Kegagalan Timnas indonesia
Perpecahan kompetisi dan operatornya kembali dituding sebagai penyebab kegagalan timnas Indonesia menembus babak semifinal AFF Suzuki Cup 2012.
Demikian diungkapkan mantan ketua PSSI Agum Gumear di Jakarta tadi malam, Minggu (2/12/2012), setelah pasukan "Merah Putih" terhenti langkahnya di penyisihan Grup B dari Malaysia, dengan skor 0-2.
"Ini adalah hasil dualisme kompetisi yang tidak kunjung selesai. Akibatnya, pemain yang menjadi korban. Kalau begini kondisinya tidak mungkin kita bisa membentuk satu tim yang kuat," ujar Agum yang juga pernah menjadi ketua Komite Normalisasi itu.
Dikatakan Agum, akibat dualisme kompetisi, IPL dan ISL tersebut pemain yang menjadi korban. Oleh karena itu, ia meminta kepada PSSI dan KPSI bisa merumuskan satu format kompetisi yang baik, sSehingga tidak ada lagi pelarangan pemain untuk membela timnas.
"Kalau mau diibaratkan, kita mau perang dengan negara lain tapi kok di dalam negara malah kita berperang, tidak ada persatuan. Dualisme kompetisi ini menjadi sebuah bumerang bagi pembinaan para pemain kita.
"Nantinya para pemain akan bingung menentukan arah haluannya dalam karir mereka. Jangan sampai ini dibiarkan berlarut-larut," lanjutnya.
Meski demikian, Agum menilai pemain timnas saat ini sebenarnya sudah cukup baik. Namun menurutnya, jangan sampai pula karier pemain terhambat cuma karena dualisme kompetisi.
"Para pemain saat ini cukup bagus dan berkembang. Jangan sampai nantinya ada salah satu kompetisi yang tidak diakui dan pemainnya tidak bisa mengembangkan diri ke timnas."
Untuk menyelesaikan masalah konflik tersebut, Agum meminta kepada pemerintah melalui Kemenpora untuk segera turun tangan.
"Saya berharap hasil AFF ini bisa menjadi bahan renungan untuk para petinggi sepakbola Indonesia agar segera menyelesaikan masalah yang ada sekarang.
"Ya, tentunya pemerintah melalui Kemenpora harus segera turun tangan. Intervensi boleh saja, asalkan positif jangan memihak salah satu kubu. Saya pun sudah mencoba mengkomunikasikan kepada pihak Kemenpora," ujarnya. Dikutip dari detik sport
iyya..kapan timnas bs menang kalo seperti ini trus...
BalasHapuswkwkw, tahun 2020 mungkin :D
Hapus